Prasangka baik sumber kebahagiaan

motivasisantri_nusantara -

Jangan pernah berburuk sangka kepada Allah. Masalah yang menimpamu hari ini bukan semata-mata Allah tak sayang kepadamu. Tapi Allah sedang mempersiapkan kebahagiaan untukmu dengan terlebih dahulu memberikan ujian. Allah menginginkanmu menjadi lebih baik, bukan semata-mata Allah melantarkan, dan membiarkanmu. Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Jadi stop berburuk sangka kepada Allah...

Dalam masa-masa sulit kadang kita memiliki prasangka buruk kepada kehidupan kita sendiri, kepada Tuhan. Prasangka buruk tak akan mengubah situasi sulit yang sedang kita hadapi. Tetapi prasangka baik sekurang-kurangnya memberikan tenaga psikologis yang positif pada diri kita. Prasangka positif membuat kita terus berjalan, terus mencoba, tanpa patah semangat.

Dalam sebuah hadis Qudsi yang terkenal, Tuhan berfirman:
“Aku (Tuhan) mengikuti prasangka hamba-Ku terhadap-Ku. Ana ‘inda dzanni ‘abdi bi.”

Jika seorang hamba memiiki prasangka baik kepada kehidupannya, dia akan memiliki sikap positif. Sebaliknya, jika dia memiliki prasangka negatif terhadap kehidupannya, dia akan hanya menciptakan kesulitan bagi dirinya sendiri. Mengapa? Sebab, dari sikap negatif itu dia akan membiarkan dirinya terjebak dalam pesimisme, dalam perasaan patah harapan.

Jika kita tak bisa berbaik sangka kepada Tuhan karena sifat-sifat-Nya sebagai Tuhan Yang Maha Baik dan Dermawan, sekurang-kurangnya kita berbaik sangka kepada-Nya karena kebaikan-kebaikan yang telah Dia limpahkan-Nya kepada kita setiap hari, tiap saat. Sekurang-kurangnya kita bersyukur bahwa Dia masih terus melimpahi kita dengan kebaika-kebaikan dalam hidup ini, baik besar atau kecil.

Berprasangka baik kepada Tuhan bisa kita lakukan dengan rasa syukur kepada nikmat-nikmat kecil yang terus berhamburan dalam hidup kita setiap hari. Nikmat kecil itu bisa berupa momen-momen berbahagia bersama teman dan sahabat yang baik hati, bersama anak dan isteri. Nikmat itu bisa berupa kemampuan kita menikmati makan siang yang menyenangkan bersama kawan yang lama tak pernah kita jumpai.

Nikmat-nikmat kecil selalu bermunculan dalam hidup kita, tiap hari, bahkan tiap jam. Kita seringkali menganggap itu semua sebagai hal yang alamiah, seolah-olah bukan hal yang istimewa. Ketidakmampuan kita untuk mensyukuri nikmat-nikmat kecil itu membuat kita kehilangan momen yang membahagiakan. Mengapa?


Sebab mensyukuri nikmat adalah sumber kebahagiaan. Mensyukuri nikmat membuat kita terus memiliki prasangka baik pada kehidupan kita, kepada Tuhan, walau dalam masa-masa yang sulit sekalipun.
Lebih baru Lebih lama